Cara Membuat Buku: Tema Sering Dibahas, Ini Kiat Jadi Pembeda

Cara membuat buku, pernahkah kita menimbang-nimbang bahwa tema atau pandangan baru yang akan kita angkat dalam cara membuat buku sudah banyak dibahas oleh orang lain?


Cara membuat buku, ketika akan melakukannya, maka ketersediaan tema atau pandangan baru yang ingin kita sampaikan kepada publik yakni sesuatu yang penting untuk segera didapatkan. Tanpa adanya kejelasan tema, pasti goresan pena yang kita buat tidak dapat mempunyai konsentrasi yang bisa dengan gampang ditangkap oleh pembaca. Berbagai ratusan sampai ribuan ide pada dasarnya bisa diubah dan dituangkan ke dalam bentuk tulisan atau suatu buku. Bahkan dari satu ilham yang muncul, kita bisa melakukan cara menciptakan buku sampai puluhan buku dengan tema yang sama. Hal itu mampu kita lakukan dengan cara mengganti cara pandang kita dalam melihat suatu fenomena atau kejadian tertentu. Sebagai contohnya saat kita melihat adanya fenomena penataan kawasan Malioboro yang akhir-tamat ini santer diberitakan media lokal setempat. Dari adanya fenomena tersebut, kita mampu menunjukkan wangsit atau gagasan dari banyak sekali kacamata yang berlainan. Kita mampu cara membuat buku atau artikel yang menjelaskan fenomena tersebut dari sudut pandang budaya, sosial, pariwisata, politik, dan lain sebagainya.


Terjun ke dunia kepenulisan secara tidak eksklusif telah memasukkan diri kita sendiri ke dalam dunia bisnis. Artinya ada untung rugi yang selalu kita pertimbangan. Terkait dengan cara membuat buku, pasti kita selaku penulis ingin goresan pena kita laku dan bisa dicicipi oleh banyak masyarakat. Untuk menciptakan goresan pena kita laku di pasaran, tentu ada banyak sekali aspek yang mempengaruhinya, tergolong dalam hal tema atau ilham yang kita tawarkan kepada publik. Apabila pandangan baru yang kita angkat dilihat oleh penduduk sebagai sesuatu yang unik dan gres, tentu saja pandangan baru yang kita tawarkan tersebut akan dapat diterima oleh masyarakat luas. Begitu juga sebaliknya, apabila wangsit yang kita angkat terlalu biasa dan telah sering dibahas oleh orang lain, maka kemungkinan besar masyarakat tidak akan terpesona dengan tulisan yang kita buat. Oleh alasannya itu, ketika kita sedang cara membuat buku, kita perlu melalukan perbandingan kepada tulisan-goresan pena yang telah ada di pasaran, terutama buku-buku yang mempunyai tema yang sama dengan kita.


Melakukan proses perbandingan dengan buku-buku lain yang sudah ada di pasaran menjadi penting untuk dijalankan selaku bentuk analisis pasar. Artinya kita mampu melihat kecenderungan pasar yang ada ketika ini. Kita juga mampu mempelajari faktor-faktor apa saja yang menciptakan suatu buku laku, begitu pula sebaliknya. Berikut yakni beberapa hal yang mampu kita kerjakan ketika melaksanakan proses perbandingan buku dalam rangka meningkatkan mutu buku yang kita tulis.



  1. Lihat Judul, Sampul, dan Halaman Belakang Buku


Dalam cara menciptakan buku, bagian judul, sampul, dan halaman belakang buku menjadi sesuatu yang penting untuk kita perhatikan. Judul menjadi sesuatu yang penting alasannya hal yang pertama kali akan dilihat oleh pembaca yakni judul. Ketika isi buku yang kita tulis mempesona, namun judulnya kurang mempesona, maka bisa jadi pembaca yang ada tidak terpikatdengan buku yang kita buat tersebut. Pembaca akan lebih mudah kepincut dengan judul buku yang unik dan berbeda dengan buku-buku yang lainnya. Judul buku yang mengundang pertanyaan dan kontroversial pasti menjadi nilai lebih bagi penulisnya. Sampul juga menjadi bab utama dalam suatu buku alasannya adalah juga menjadi bab pertama yang akan dilihat pembca. Apabila sampul tersebut dihiasi oleh gambar atau foto yang menarik, pasti pembaca juga akan merasa kesengsem dengan buku tersebut. Halaman belakang juga menjadi penting karena memuat ringkasan dari isi buku yang kita buat. Artinya pembaca dapat mengenali isi atau wangsit yang ingin kita sampaikan di dalam buku tersebut.


Membandingkan judul, sampul, dan halaman belakang buku menjadi sesuatu yang berguna bagi kita agar nantinya kita tidak menggandakan dari buku-buku tersebut. Artinya dari observasi tersebut, kita jangan sampai menciptakan ketiga hal tersebut secara seperti atau justru persis sekali. Apabila hal tersebut terjadi, maka kita bisa disebut selaku seorang plagiat. Di segi lain, observasi tersebut sejatinya juga berguna bagi kita yang sedang cara menciptakan buku. Kita dapat mempelajari kelemahan dan keunggulan dari buku yang kita perhatikan tersebut. Bahkan kita mampu meminta pendapat orang lain terkait dengan buku yang sedang kita amati tersebut. Jangan sampai kita mengulangi kesalahan dari buku yang kita perhatikan. Hal tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari banyaknya buku yang tidak laku sebab sampulnya buruk atau judulnya kurang mempesona, meskipun bergotong-royong isi dari buku tersebut cukup elok dan berfaedah. Oleh sebab itu, kita perlu melakukan banyak persiapan sebelum buku yang kita tulis siap untuk diterbitkan.



  1. Pelajari Daftar Isinya


Hal penting lain yang juga perlu kita pelajari dari buku lain adalah terkait dengan daftar isinya. Artinya kita perlu mempelajari daftar isi dari buku yang tema atau idenya sama dengan yang kita angkat. Dari hal tersebut, kita mampu membandingkannya. Apakah kemudian daftar isi dari buku yang kita pelajari tersebut sama dengan yang kita tulis. Apabila dilihat dari tulisan kita sendiri, apakah buku yang kita buat memiliki daftar isi yang lebih variatif dan lengkap. Ketika daftar isi tersebut cenderung sama, maka ketika kita sedang cara membuat buku, kita mampu sedikit mengganti daftar isi yang kita buat. Hal tersebut kita kerjakan agar konten yang dibuatnya tidak sama persis dengan yang telah ada di pasaran. memunculkan kebaruan dalam tema yang serupa. Kondisi tersebut nantinya juga akan menjadi sia-sia karena tidak ada hal lain yang mempesona dari buku yang kita tawarkan kepada penduduk .


Pada sisi lainnya, ada satu manfaat yang bisa kita dapatkan dengan melihat daftar isi dari buku yang telah ada di pasaran. Salah satu keuntungannya ialah buku tersebut mampu menjadi sumber bahan baku baru. Artinya buku tersebut mampu menjadi rujukan bagi buku yang sedang kita tulis karena membahas hal yang serupa. Dengan kata lain, kita justru mampu belajar dari keunggulan buku-buku yang sudah kita amati tersebut. Apabila buku yang kita tulis lebih lengkap ketimbang buku yang sudah ada, tentu hal tersebut akan menjadi nilai lebih dari buku yang kita tulis jika dibandingkan dengan buku lain yang sudah ada.



  1. Pelajari Segmen Pembacanya


Hal terakhir yang bisa kita bandingkan ialah segmen pembaca dari buku yang kita perhatikan. Dengan mengenali segmen pembacanya, kita bisa mengganti segmen pembaca dari buku yang kita tulis sendiri. Di segi lain, dikala sedang cara membuat buku, kita juga mampu memperbaiki isi dari buku yang kita tulis apabila segmen pembaca yang ingin kita targetkan adalah sama. Membandingkan segmen pembaca tersebut menjadi penting untuk menyaksikan kadar atau kualitas dari buku yang kita buat sendiri. Selain itu, kita juga mampu menyaksikan kecenderungan pasar kepada tema-tema tertentu. Ketika buku yang kita pelajari tersebut mempunyai segmen pasar yang jelas dan dapat diterima oleh publik, maka kita mampu belajar dari fenomena tersebut. Dengan kata lain, pasar sedang meletakkan minat pada buku-buku yang temanya sama dengan apa yang telah kita tulis tersebut.


[Bastian Widyatama]


 


 


Referensi


Mawardi, Dodi, 2009, Cara Mudah Menulis Buku dengan Metode 12 Pas, Jakarta: Raih Asa Sukses.


 


 


Anda punya RENCANA MENULIS BUKU


atau NASKAH SIAP CETAK?


Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.


Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap menolong Anda hingga buku Anda diterbitkan.


Anda TAK PERLU RAGU untuk secepatnya MENDAFTAR.


Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama