Cara Gampang Menciptakan Jurnal Ilmiah


Cara membuat jurnal ilmiah
Membuat jurnal ilmiah




Jurnal ilmiah adalah sebuah karya ilmiah berupa naskah atau artikel dari hasil penelitian atau kajian ilmiah. Pada lazimnya jurnal ilmiah terdiri dari beberapa halaman saja, kira-kira 5 sampai dengan 20 halaman. Akan namun isi yang dikandung didalamnya sangat padat dan sarat arti.





Isi goresan pena di jurnal ilmiah tidak menampung kata basa-kedaluwarsa atau intermezzo seperti layaknya sebuah buku karangan atau menulis postingan di media massa. Meskipun demikian, waktu yang diharapkan untuk membuat satu jurnal ilmiah saja cukup menguras waktu dan tenaga. Bahkan bisa membandingi waktu yang diharapkan untuk menciptakan suatu buku karangan dengan ratusan halaman sekalipun.





INDEKSASI JURNAL ILMIAH





Guna kemudahan sitasi sebuah jurnal, maka setiap jurnal lazimnya dipublikasikan di internet dan terideks oleh alat pengindeks jurnal. Dengan begitu, maka semua orang mampu membaca postingan di jurnal tersebut dan menjadikannya sebagai sumber acuan untuk memproduksi jurnal ilmiah yang gres.





Beberapa alat indeksasi jurnal ilmiah yang popular yakni: Scopus, Web of Science, Google Scholar, Portal Garuda, Sinta, dan lain sebagainya. Setiap alat pengindeks mempunyai grate tersendiri menurut mutu postingan yang diendeksnya.





KLASIFIKASI JURNAL ILMIAH





Menurut proses pembuatannya, jurnal ilmiah mampu diklasifikasikan menjadi 2, adalah (1) Jurnal ilmiah yang berasal dari hasil penelitian dan (2) Jurnal ilmiah yang berasal dari hasil review beberapa jurnal yang telah publish.





1. Jurnal Ilmiah dari Hasil Penelitian





Sebelum membuat draft postingan jurnal ilmiah, kalian perlu melaksanakan observasi apalagi dahulu untuk menerima data. Dari data tersebut mampu kalian oleh menjadi bahan kajian yang hendak kalian tulis pada jurnal yang mau kalian buat.





Hanya bermodalkan hasil penelitian saja sebenarnya tidak cukup untuk menciptakan suatu jurnal ilmiah. Kalian perlu mencari rujukan dari hasil penelitian orang lain (terdahulu) yang sejenis. Data observasi terdahulu tersebut dapat kalian jadikan data pembanding yang mampu kalian jadikan pembahasan di jurnal ilmiah yang kalian buat.





2. Jurnal Ilmiah dari Hasil Review Beberapa Jurnal





Apabila kalian tidak mempunyai data hasil pengujian sendiri sebab tidak melakukan observasi, kalian masih mampu menciptakan sebuah jurnal ilmiah dari merangkum beberapa jurnal ilmiah milik orang lain. Makara review jurnal ini tidak hanya berlaku untuk jurnal ilmiah milik diri sendiri. Jurnal yang dijadikan review ini tentu berjumlah cukup banyak, bisa hingga ratusan jurnal ilmiah yang diditasi guna menghasilkan satu artikel jurnal ilmiah saja.





MANFAAT JURNAL ILMIAH





Bagi seorang ilmuwan, seperti mahasiswa, guru, dosen dan peneliti sungguh memerlukan jurnal ilmiah guna mengembangkan keilmuwannya.





Seorang mahasiswa diwajibkan untuk menciptakan jurnal ilmiah untuk menyanggupi syarat kelulusannya. Bagi seorang guru memiliki kegunaan untuk meningkatkan jenjang kepangkatan.





Lain lagi bagi seorang dosen dan peneliti. Mereka sangat memprioritaskan hasil karya ilmiah ini guna memajukan kualitas keilmuwannya.  Selain itu, juga berguna untuk mendapatkan pendanaan hibah observasi dari pemerintah dan swasta.





CARA MEMBUAT JURNAL ILMIAH





Sebuah jurnal ilmiah cuma bisa dibuat melalui proses yang cukup panjang dan sistematis. Beberapa proses yang perlu dijalankan bagi seorang ilmuwan untuk menciptakan satu jurnal ilmiah ialah sebagai berikut:





1. Study Literatur





Langkah paling awal menciptakan jurnal ilmiah adalah study literatur. Sebuah jurnal ilmiah ialah pengembangan ilmu dari ilmu sebelumnya. Makara, studi leteratur ini sifatnya yaitu wajib. Dengan mencermati hasil penelitian terdahulu, kalian akan memperoleh bagian mana yang belum pernah dilakukan observasi orang lain. Ingat, jurnal ilmiah bukanlah hasil pengulangan dari observasi yang sudah pernah dijalankan oleh orang lain.





2. Menemukan Gap Penelitian





Setelah mengumpulkan data dari studi leteratur, kalian barulah bisa menemukan kira-kira hal mana yang belum pernah dibahas di jurnal ilmiah tersebut. Dari situlah sebenarnya kalian baru bisa mengawali memilih topik observasi.





3. Merumuskan Ide Penelitian





Begitu gap observasi telah kalian temukan, kini saatnya kalian telah bisa mengawali merumuskan wangsit observasi. Kalian bisa membuatkan dan mencari solusi dari topik observasi yang telah kalian tentukan tadi.





4. Membuat Hipotesa





Supaya dapat dibuktikan secara ilmiah, inspirasi penelitian yang sudah kalian rancang perlu dihubungkan dengan ilmu dasarnya. Dari situlah kalian akan menemukan hipotesa / hipotesis atau praduga sementara. Hipotesa ini sungguh memiliki kegunaan sebagai teladan dalam analisis atau pembahasan hasil observasi.





5. Merancang Penelitian





Setelah terpenuhi semua dari poin 1 sampai 4 maka kalian sudah mampu menciptakan rancangan observasi. desain penelitian ini mampu kalian buat dalam bentuk tawaran atau proposal penelitian bila kalian mengharapkan mendapatkan sumber pendanaan penelitian dari instansi penyandang dana. Instantasi penyandang dana ini bisa dari pihak pemerintah maupun swasta.





6. Melakukan Penelitian





Sebelum dinyatakan lolos dan menerima pendanaan penelitian, anjuran yang kalian olok-olokan akan dilakukan review apalagi dulu. Setelah dinyatakan OKE, kalian bisa memulai melaksanakan observasi menurut proposal yang kalian ajukan.





7. Menganalisis Hasil Penelitian





Hasil observasi bukanlah sebuah data dalam bentuk grafik dan tabel saja. Satu hal yang sungguh penting dan harus ada di setiap hasil observasi adalah analisis hasil observasi. Bahkan kualitas penelitian kalian dinilai dari kejelian kalian dalam mengulas hasil observasi ini. Analisis hasil observasi yang bagus yaitu yang mengaitkan hasil observasi sendiri dengan observasi orang lain. Kalian bisa membandingkan hasil observasi kalian dengan milik orang lain.





Kalian tak perlu cemas dengan hasil observasi kalian. Kalau ternyata akhirnya lebih buruk dari pada observasi orang lainpun juga tidak duduk perkara. Hasil penelitian itu tidak mesti lebih baik dari sebelumnya. Pada dasarnya penelitian itu ialah pengumpulan data. Terserah, apakah data itu memberikan efek positif atau negatif. Yang lebih diutamakan dari hasil penelitian adalah prosesnya.





8. Menulis Draft Artikel Ilmiah





Hasil penelitian yang sudah kalian analisi mampu kalian split menjadi beberapa postingan ilmiah berdasarkan segi permasalahannya. Selanjutnya kalian bisa menuliskan dalam bentuk draft atau manuscript jurnal ilmiah.





9. Mensubmit Artikel Ilmiah ke Jurnal Ilmiah





Manuscript jurnal ilmiah yang sudah jadi dapat kalian submit ke jurnal yang kalian targetkan.





10. Menunggu Revisi dari Editor dan Reviewer Jurnal





Pada umumnya begitu submit tidak pribadi bisa publish, melainkan mesti lewat proses review oleh editor dan reviewer jurnal terlebih dulu.





11. Publikasi Artikel Ilmiah





Proses revisi ini bisa menyantap waktu yang cukup usang tergantung dari masing-masing jurnal. Namun lazimnya jikalau jurnal telah bereputasi yang terindeks di Web of Science atau Scopus mampu-mampu memakan waktu setengah tahun hingga 2 tahun gres publish.





PENUTUP





Itulah cara gampang membuat jurnal ilmiah yang baik dan benar yang dapat kalian jadikan pola. Perlu kalian pahami bahwa setiap publisher jurnal mempunyai karakteristik yang berlainan. Makara, sebelum kalian mensubmit artikel ilmiah, pahami terlebih dulu publisher yang kalian bidik. Apabila kalian belum tahu jurnal mana yang akana kalian bidik, kalian mampu mencarinya di SCIMAGOJR.*



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama