7 Cara Mudah Menulis Esai Tanpa Ribet



Cara gampang menulis esai / essay – Sebagai mahasiswa maupun dosen tentu Anda telah tidak ajaib lagi dengan yang namanya esai. Esai merupakan karangan prosa yang membicarakan sebuah masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Penulis esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal.





Esai informal memanfaatkan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “aku” dan seakan-akan beliau mengatakan eksklusif dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius.





Pengarang mempergunakan semua kriteria penulisan. Dalam pengerjaan esai terdapat beberapa bagian yang mesti ada, yaitu awal, tengah, dan simpulan. Menurut McMillan dan Weyers esai terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.





Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang gosip yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengirim wacana subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.





Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh isu ihwal subyek.





Ketiga, yakni bab simpulan yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali inspirasi pokok, ringkasan dari badan esai, atau menyertakan beberapa observasi wacana subyek yang dinilai oleh si penulis.





Pada bagian pembukaan, perlu dicatat jangan pernah mengawali sebuah esai dengan definisi kampus. Esai harus dimulai dengan jawaban yang paling singkat dan padat dari pertanyaan akademik.





Menulis pembukaan atau pendahuluan intinya mengajukan sebuah pertanyaan yang mesti dijawab. Dengan kata lain, sifat pendahuluan ialah mengakibatkan otak berfikir kritis.





Ini baru membahas bagian pendahuluan ya. Masih ada bab esai yang perlu kita ketahui.





Tenang, pada kesempatan kali ini, akan membicarakan bagaimana menulis esai yang bisa Anda praktekan dan mampu Anda coba. Berikut ulasannya.





Macam-macam Karangan Esai





Esai memiliki 6 tipe karangan. Tentu ada perbedaan diantara tipe esai satu dan yang yang lain. Terdapat tipe esai deskripsi, tajuk, cukilan moral, eksklusif, refleksi, dan kritis. Selengkapnya ini ulasannya.





  1. Menulis Esai Deskriptif.
    Esai jenis ini mampu meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik minatpengarang. Ia mampu mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, daerah wisata dan sebagainya.
  2. Menulis Esai Tajuk.
    Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini memiliki satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan persepsi dan perilaku surat kabar/majalah tersebut kepada satu topik dan isyu dalam penduduk . Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
  3. Menulis Esai Cukilan Watak.
    Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang terhadap para pembaca. Lewat cukilan sopan santun itu pembaca dapat mengenali perilaku penulis terhadap tipe eksklusif yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya menentukan bab-bagian yang utama dari kehidupan dan etika eksklusif tersebut.
  4. Menulis Esai Pribadi
    Hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai eksklusif ditulis sendiri oleh eksklusif tersebut perihal dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah aku. Saya akan menceritakan terhadap kerabat hidup aku dan persepsi saya ihwal hidup”. Ia membuka tabir perihal dirinya sendiri.
  5. Menulis Esai Reflektif.
    Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, betul-betul , dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, contohnya akhir hayat, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan terhadap para cendekiawan.
  6. Menulis Esai Kritik.
    Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian wacana seni, contohnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik mampu ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada kala lampau, wacana seni kekinian. Esai ini menghidupkan kesadaran pembaca perihal anggapan dan perasaan penulis ihwal karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.




Selanjutnya, kita akan membicarakan bagaimana cara menulis esai simpel tanpa ribet. Tidak perlu cemas dan bingung, kita akan membahas cara menulis esai lewat langkah-langkah simpel.





Secara umum, terdapat tujuh langkah mudah menciptakan esai yang gampang dipraktikkan. Cara menciptakan esai ini akan memandu kita biar mampu menciptakan esai yang menarik. Apa saja itu? Sebagai berikut.





7 Cara Mudah Menulis Esai / Essay





1. Tentukan Topik





Ketika hendak menulis esai, satu hal yang perlu diperhatikan pertama yaitu menentukan topik. Esai yang elok adalah esai yang mempunyai topik khusus. Agar menawan, seleksilah topik esai yang mempesona.





Topik yang mempesona yaitu topik dengan tema khusus yang mempunyai kekhasan tersendiri atau mempunyai huruf berpengaruh yang ada pada penulisnya.





cara membuat essay ilmiah




Tema yang khas bermakna tema tersebut fokus atau sempit. Jangan terlalu luas alasannya akan terkesan bertele-tele dan membingungkan pembaca.





Sedangkan aksara yang kuat ditampilkan dari kesanggupan penulis meletakkan posisi dalam menatap pandangan baru atau gagasan utama dari bahasan esai. Apakah penulis akan pro, kontra atau netral.





Semakin konsentrasi topiknya, kian baik. Begitu pun, makin berpengaruh karakternya, makin baik. sebuah esai yang bagus, mesti mempunyai satu inspirasi yang terang. Jangan berada pada sudut pandang yang tidak jelas karena akan meminimalisir mutu esai.





2. Siapkan Outline





Dalam menulis esai, outline menolong untuk menawarkan citra lazim yang menampung poin-poin khusus dari topik yang ingin diuraikan.





Dalam suatu esai, outine bisa berfungsi sebagai peta dan asumsi atau uraian dalam pertanyaan-pertanyaan khusus yang menawarkan hal apa saja yang akan dijabarkan dalam esai.





Outline dalam esai merupakan hal penting. Sayangnya, banyak yang resah dan menyepelekan pengerjaan outline dikala hendak membuat esai.





Padahal, outline-lah yang berperan dalam mempertahankan konsistensi goresan pena kita. Outline-lah yang mau menjadi kriteria kita dalam menguraikan pokok bahan apa aja yang akan dibahas dalam esai.





Sebagai acuan, semisal yang mau dibahas “Degradasi Moral Bangsa”. Berarti outline yang mungkin dibuat yaitu:





  • Pentingnya watak
  • Kondisi adab bangsa kala kini
  • Kondisi susila bangsa masa dulu
  • Perkembangan keadaan watak di dunia.
  • Pengaruh moral dunia pada tabiat bangsa Indonesia.
  • Bagaimana pendidikan sopan santun ketika ini.
  • Bagaimana idealnya pendidikan etika.
  • Peran serta masyarakat luas dalam pendidikan budbahasa.




3. Kumpulkan bahan





Dari outline yang telah dibentuk sebagai tutorial menulis esai, kita mampu mulai menghimpun bahan untuk menguraikan poin-poin dalam outline. Pilih bahan yang relevan dan mendukung satu ide utama esai. Pastikan semoga materi yang diseleksi dapat memperkuat abjad esai. Alangkah baiknya bila esai dilengkapi dengan data konkret untuk mendukung argumen.





4. Uraikan isi





Setelah mendapatkan materi sesuai outline, cara membuat essay selanjutnya yaitu menguraikan poin utama tersebut. Uraikan setiap poin yang mau dijabarkan sesuai rancangan outline tadi. Pastikan tiap-tiap paragraf harus memiliki satu topik utama yang jelas untuk diuraikan.





contoh esai singkat tentang internet




Selain itu, isi masing-masing paragraf juga harus diamati. Uraian dalam satu paragraf harus utuh dan padu menguraikan ide utama paragraf tergolong untuk mendukung atau menguraikan pandangan baru utama esai.





Ide esai baiknya diterangkan dan diilustrasikan lewat pola, detail dan deskripsi. Ini dapat memperkuat argumen yang dihidangkan dalam menulis esai.





5. Tulis Pendahuluan





Setelah inspirasi atau isi esai dituliskan, barulah kita mampu menuliskan pendahuluan. Menulis pendahuluan dalam esai memang semestinya dijalankan sesudah kita simpulan menguraikan isi paragraf, bukan sebaliknya.





Sebab, ketika kita sudah simpulan menguraikan isi esai, kita lebih mengerti isi esai tersebut sehingga kita bisa menciptakan pendahuluan yang lebih tepat guna mendukung isi esai serta mengantarkan pembaca untuk memahami isi dalam menulis esai.





6. Tulis Kesimpulan





Setelah isi dan pendahuluan ditulis, terakhir mampu dituliskan mengenai kesimpulan esai. Kesimpulan esai dapat ditulis paling selesai.





Ini memungkinkan kita mampu menciptakan kesimpulan esai yang tepat sebab kita sudah mengetahui dan akhir menguraikan seluruh bagian menulis esai lainnya, sehingga selesai dan nasehat yang dibuat bisa sesuai.





7. Baca Ulang dan Beri Sentuhan Akhir





Jika seluruh bab esai telah final ditulis. Jangan lupa untuk melaksanakan self editing. Self editing dikerjakan dengan membaca ulang seluruh esai dari permulaan hingga akhir secara cermat. Perhatikan setiap kata, kalimat dan paragrafnya. Cermati dan ketahui apakah goresan pena sudah padu, utuh dan mudah dimengerti.





Pastikan bahasa menulis esai yang dipakai sudah sesuai dan mudah dipahami oleh pembaca. Kaprikornus, pembaca mampu dengan gampang menangkap pesan yang disampaikan dalam esai.





Segala bentuk kesalahan ketik, kesalahan ejaan dan tanda baca juga mesti diperhatikan. Jika ada kesalahan, perbaikilah. Jika ada kalimat yang masih membingungkan, mampu ditata ulang. Berikan sentuhan tamat supaya esai menarik.





Tips dan Trik Mudah Menulis Esai 





Menulis esai itu tidak susah kok. Selama kita mengenali trik menulisnya, niscaya kamu tidak akan bingung merangkai kalimatnya. Berikut trik mudah menulis esai yang mampu kau terapkan sehari-hari. Berikut Tips dan Trik menulis esai yang mampu dicoba:





1. Menentukan Tujuan Menulis Esai





Salah satu hal penting untuk mampu menulis esai dengan baik ialah memilih tujuan dari penulisan esai. Dengan mengetahui tujuan, kau bisa lebih gampang menjabarkan poin per poin dari esai yang akan kau tulis. Contohnya, ketika kau ingin menulis esai wacana pendidikan. 





Tujuan kamu menulis esai adalah untuk mengedukasi dan menyadarkan para pembaca pentingnya pendidikan. Dari tujuan tersebut, kamu dapat menjabarkan lagi menjadi judul, tema, kerangka, sampai isinya. 





Misalnya:





Tujuan menulis esai: kesadaran akan pendidikan





Topik: Pendidikan etika





Judul: Pentingnya pendidikan watak di periode teknologi





Dari mengetahui tujuan, kamu mampu berbagi menjadi judul yang relevan dengan opini yang ingin kamu tulis. 





2. Menentukan Topik





Dalam menentukan topik pun kita tidak mampu asal pilih. Kembali lagi ke poin tujuan permulaan tadi. Pikirkan kembali tipe naskah yang akan kau tulis.





Apakah berbentuktinjauan lazim, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya ialah tinjauan umum, maka eksklusif menuju ke langkah berikutnya. 





Tapi jika ingin melaksanakan analisis khusus, topik mesti benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu lazim, kita mesti menyederhanakan lagi topiknya.





Baca Juga: 11 Jenis Font untuk Pilihan Desain dan Buku 





3. Buatlah Outline atau Garis Besar Ide yang mau Digunakan





Setelah judul dan topik maka kamu mampu menyusun outline atau garis besar pandangan baru yang mau kau tulis. Membuat outline sama saja dengan kamu menuliskan garis besar poin-poin yang ingin kau sampaikan di dalam goresan pena. 





Misalnya kamu ingin menulis esai dengan tema pendidikan moral di abad teknologi, maka outline yang harus dituliskan berisi sederet persoalan yang terjadi. Seperti kesadaran mencar ilmu anak jaman kini, teknologi menciptakan kesadaran budbahasa sampaumur menyusut, teknologi memiliki efek buruk pada susila anak Indonesia. 





Begitu pula dengan data-data yang berkaitan, seperti data statistik penggunaan teknologi gadget usia sampaumur, berapa usang sampaumur menghabiskan waktu dengan gadget, dan lain sebagainya. 





Contoh lagi semisal kami mengambil topik soal urusan seks bebas,  maka kau harus menciptakan outline yang berisi sederet persoalan yang terjadi akhir seks bebas, data statistik kehamilan dini, dan juga informasi penunjang lain yang membuat essay mu menyeluruh dan terarah.





Beberapa manfaat outline dalam penulisan esai selaku berikut: 





  • Menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah
  • Memudahkan penulis mencari bahan pembantu
  • Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
  • Memudahkan penulis membuat klimaks yang berlawanan-beda
  • Menyusun karangan secara terstruktur




4. Pilih Kosakata yang Formal





Menulis esai tidak mirip menulis status di media sosial. Meskipun berupa opini tetapi esai juga harus disuguhi dengan data yang akurat. Oleh karena itulah dalam penulisan esai sebaiknya menggunakan kosakata yang formal. 





Kosakata formal dapat berupa kalimat baku yang cocok dengan ejaan yang disempurnakan. Misalnya penggunaan kalimat efektif, tanda baca, kata baku, dan yang lain. 





Dalam penyusunan kalimat efektif di dalam esai setidaknya mesti memenuhi syarat selaku berikut: 





a. Sesuai ejaan yang disempurnakan





Syarat kalimat efektif yang pertama yakni harus sesuai dengan ejaan yang disepernakan, alias dalam kalimat tersebut harus menyanggupi EYD yang tepat. Mulai dari penggunaan karakter besar, tanda baca, ejaan yang sempurna, mengamati kata baku, dan bagian-unsur yang cocok EYD. 





b. Mempunyai Subjek dan Predikat





Syarat kalimat efektif yang bagus juga mesti mempunyai susunan yang sistematis. Maksud dari susunan sistematis yakni kalimat yang terdiri atas subjek, predikat, dan objek atau keterangan. 





Nah, dari subjek, predikat, dan objek atau informasi tersebut harus disusun semoga pembaca tidak sakit kepala maksud dari kalimat yang ingin disampaikan.





Baca Juga: Mau Menulis Pendahuluan Esai Lebih Praktis? Kuasai 4 Tips Berikut Ini





c. Tidak Bertele Tele





Sesuai dengan namanya, kalimat efektif dilarang menjelaskan secara bertele tele dan mencampakkan banyak kata, alasannya adalah jika kalimat tersebut terlalu boros kata, maka tidak termasuk ke dalam kalimat efektif.  





Untuk itu, kamu mesti teliti mengamati kata kata yang digunakan untuk membuat susunan kalimat yang efektif.





d. Tidak Multitafsir





Syarat terakhir dari kalimat efektif ialah pembaca mampu mengartikan kalimat yang disampaikan dengan baik, sehingga tidak ambigu atau kesusahan mengartikan maksud dari suatu kalimat.





5. Gunakan Kosakata Transisi





Trik mudah menulis esai berikutnya yakni dengan memakai kosakata transisi. Kosakata transisi ini penting biar pembaca dapat mengetahui tulisanmu lebih gampang. 





Kosakata transisi dapat menghubungkan satu ide ke pandangan baru berikutnya. Dengan memakai kosakata transisi yang sempurna, esaimu dapat bergerak dengan tanpa gangguan menuju dari satu topik ke topik selanjutnya. Jika kau kesulitan menimbang-nimbang cara untuk menghubungkan paragraf.





Demikian ulasan trik gampang menulis esai. Kesimpulannya menulis esai tidaklah sesulit yang dibayangkan bukan? Memahami lima poin di atas, kami yakin kamu bisa menulis esai dengan lebih gampang. Sekarang saatnya kau untuk menulis, selamat mencoba!










Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengubah biaya cetak. Silakan isi data diri dan DAFTAR JADI PENULIS atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti mekanisme.





Jika Anda ingin mengenali lebih banyak perihal menulis esai, Anda dapat menyaksikan artikel-artikel kami berikut:









Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!





Kontributor: Novia Intan



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama