Tidak Percaya Jadi Penulis? Kuasai 2 Cara Mengembangkan Keahlian Menulis Buku

Banyak yang merasa tidak mempunyai keterampilan menulis buku. Ada pula yang merasa kalau menulis buku itu sesuatu hal yang sulit dan berat. Atau merasa bahwa kesanggupan menulis kita masih begitu-begitu saja. Hanya jalan ditempat, dan tidak mengalami kenaikan. Bahkan, terkesan jalan di daerah. Anggapan dan perasaan semacam ini bahu-membahu banyak dicicipi oleh banyak penulis di luar sana.


Sering juga karena perasaan minoritas dan kurang yakin diri tersebut, akibatnya menimbulkan perasaan iri dengan penulis lain yang lebih produktif. Padahal, menuntaskan satu goresan pena saja sungguh sungguh susah dan memakan waktu lama. Maka, pertanyaan yang akan timbul, apa sih diam-diam penulis di luar sana produktif menulis? Apakah mereka mempunyai belakang layar yang tidak dibagi? Atau apa?. Akan ada banyak pertanyaan yang mau keluar, akhir ketidakmampuan kita.


Nah, pada potensi kali ini akan mengulas apa dan bagaimana sih bisa menulis buku secara produktif? Jawabannya cuma dua, dan dikala Anda baca, mungkin cuma Anda baca sekitar 3 menit. Namun, praktek yang mesti dilakukan, mungkin saja memerlukan waktu lebih lama, memakan waktu hingga tahunan. Apa saja? Sebagai berikut.


Meningkatkan Keterampilan Menulis Buku: Latihan


Ada yang berasumsi bahwa menulis itu sebuah kemampuan. Seperti yang disampaikan oleh Elisa, yang juga di Deepublish di web Deepublish mengatakan bahwa menulis itu bukan sebab bawaan dari lahir, namun keterampilan. Keterampilan itu mampu dilatih. Dengan kata lain, orang yang pandai menulis bukan sebab mereka mempunyai takdir dari lahir mampu mahir menulis. Semua bisa dilatih seiring berjalannya waktu.


Siapapun bisa menulis, sekalipun untuk orang tidak mampu menulis sama sekali pun. Sebagai salah satu acuan, seorang anak yang dibiasakan memakai bahasa Inggris, maka setelah cukup umur, mahir sekali memakai bahasa Inggris. Begitupun saat semenjak kecil anak telah dibiasakan menulis, maka setelah telah besar, menulis juga jago dan lancar. Barangkali masih ada yang menyangkal, tidak mungkin seorang anak mampu menulis buku. Realitanya, ada, meski jumlahnya sedikit.


Anak-anak yang sudah biasa dan dilatih akan lebih mudah untuk diarahkan. Padahal, semua tergantung kemauan dari dalam diri kita. Jika kita memang ingin menulis, kemudian menulis pun juga akan sudah biasa. Sama halnya dengan aku, butuh latihan banyak. Tidak hanya menulis 10 atau 30 tulisan, bahkan ratusan goresan pena. Waktu yang dihabiskan pun tidak cuma sehari atau dua minggu saja, tetapi bulan dan hitungan tahun.


Latihan dan adaptasi ialah cara paling efektif bila memang Anda ingin menulis buku. Buku apapun itu jenisnya. Karena selama proses latihan, akan banyak hambatan dan kesulitan yang akan ditemukan. Dari kesusahan dan kendala inilah, yang kesannya memberikan pelajaran untuk Anda. Minimal, Anda pun berguru dan menciptakan rumusan atau memperoleh trik sendiri dalam menulis.


resensi buku pengetahuan


Terkait latihan, latihan yang paling efektif dengan cara apa? Nah ini bantu-membantu tergantung kenyamanan masing-masing kandidat penulis. Ada calon penulis yang tenteram menulis memakai tulisan tangan. Jika memang Anda nyaman dengan corat coret tangan, tidak ada persoalan kok bantu-membantu. Ada juga tipe calon penulis yang pribadi menulis di depan laptop atau komputer.


Ada lagi tipe penulis yang mempunyai aktivitas yang sungguh padat. Maka, Anda pun bahu-membahu mampu menulis memakai ponsel. Mengingat ponsel jaman kini telah kian lengkap dan sifatnya membuat lebih mudah. Anda pun mampu mempergunakan fitur dan layanan-layanan yang ada ketika ini.


Makara, tidak ada batas-batas atau cara baku Anda harus latihan yang bagaimana dan seperti apa. Semua dapat disesuaikan dengan huruf Anda. Karena sebetulnya menulis itu sifatnya lues. Seperti Budiman Hakim yang tulisannya selalu menghidupkan semangat, juga menulis semua buku-bukunya sambil perjalanan dinas. Setiap di perjalanan, selalu diisi dengan menulis, kadang ditulis disecarik kertas, ponsel atau tisu.


Meningkatkan Keterampilan Menulis Buku: Waktu


Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa latihan menulis itu mengkonsumsi waktu yang sungguh lama. Coba lihat, JK Rowling, siapa yang tidak mengenal sosoknya. Dia ibu rumah tangga, yang mengisi waktunya dengan menulis buku. Apakah dulu ia pernah menduga jikalau ternyata karenanya bukunya meledak dan namannya menggaung seantero dunia. Hingga bukunya pun di buat film yang banyak menarik perhatian.


Proses penulisan buku-buku JK. Rowling pun tidak dijumlah dalam waktu singkat. Ia menulis dalam waktu lama dan pastinya selama itu pun beliau juga berguru dengan proses. Berbicara tentang proses, setiap orang mempunyai proses masalahnya sendiri-sendiri. Mungkin saja tantangan tersebut menganggu Anda, bisa juga tidak sama sekali.


Setidaknya, selama proses pembelajaran akan mengajarkan kepada setiap penulis untuk berguru dan mendapatkan jalan keluar dan menemukan formula yang lebih mudah lagi dikala hendak menulis lagi. Hingga pada satu titik, kesannya Anda merasa gampang sekali menuliskan suatu goresan pena. Mudah pula dalam memilih ilham dan tema. Padahal, dulu Anda sangat merasa kesusahan menentukan tema-tema mirip itu. Intinya adalah, jangan pantang menyerah. Karena semua penulis yang sekarang namannya terpampang di toko buku, lewat proses panjang.


Apalagi kalau Anda memiliki dorongan untuk menulis sebab impian dari dalam diri. Karena kesadaran diri sendiri, maka akan lebih gampang dijalani. Waktu untuk mencar ilmu menulis, yang dirasa panjang dan membosankan pun, tetap akan dijalani lebih ringan dan terasa ringan-ringan saja. Bahkan, saat berhasil menulis buku dan ditolak penerbit, penolakan yang dilakukan oleh penerbit tidak menjadikannya jatuh begitu saja.


buku bahasa indonesia


Sebaliknya, justru menjadikannya makin semangat untuk menjajal hingga sukses. Menyinggung wacana waktu berapa usang sih semestinya bisa andal menulis? Paling tidak sudah latihan paling sedikit sebanyak 10.000 jam. Bisa dihitung sendiri, mamakan waktu berapa tahun kita harus berlatih. Tentunya setiap orang berlawanan-beda. Ada yang dalam waktu 4 tahun, dia sudah mampu 10.000 jam, ada juga hingga 9 tahun lamannya. Intinya tergantung ketabahan dan akad masing-masing individu.


Bagaimana dengan Anda? Sudah berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk menulis buku? Jika selama 2 tahun saja, Anda konsisten menulis postingan pendek-pendek, sebetulnya Anda telah mampu merasakan perubahaan yang Anda rasakan. Misalnya, Anda telah ada peningkatan gaya penulisannya. Mungkin empat tahun sehabis itu, Anda juga akan memperoleh sesuatu yang baru, yang mau ditemukan.


Itulah dua cara meningkatkan keterampilan menulis buku. Kenapa cuma dua cara? Karena kita selama ini terlalu sering mendapatkan bagaimana dan cara mengembangkan buku dengan banyak tips. Dampaknya tidak ada satupun yang mampu kita tahlukan. Semoga dengan dua cara di atas, bisa menolong Anda langsung action dan menandakan sendiri, apakah benar demikian.


Karena acap kali membaca saja tidak cukup. Anda juga perlu melakukan pergeseran pada diri sendiri. Karena dorongan paling besar berasal dari dalam diri sendiri. Penting sekali menekankan jiwa disiplin diri. Karena tanpa kedisiplinan, orang hidup cuma begitu saja.


Coba perhatikan penulis-penulis besar yang sukses, mereka mempunyai aktifitas yang padat, namun tetap mampu menyediakan waktu menulis. Itu bukan hal mustahil, Anda pun juga bisa melakukannya. Bagaimana mampu demikian? Jawabannya sederhana, mirip yang telah disinggung sebelumnya, bahwa butuh konsistensi dan kedisiplinan. Dua hal ini saling terintegrasi. Jika Anda masih tidak yakin, Anda mampu menjajal bertanya pada diri sendiri dan menyelaminya.


Jika kendalannya alasannya kegiatan, Anda pun juga bisa menyelakan waktu satu jam atau dua jam sehari khusus untuk menulis selembar atau dua lembar halaman saja. Tidak perlu dihitung berapa halaman. Cukup anggarkan sehari menulis cuma sebentar. Setiap selesai bulan, coba cek hasil tulisan Anda. Di sana akan menyaksikan ternyata ada berlembar-lembar halaman. Dijamin, Anda pun akan termotivasi untuk terus menulis. Hanya saja, tidak siapa saja bisa menantang diri sendiri mampu melakukannya.


Tidak semua orang mampu mendedikasikan waktu yang cuma sebentar untuk menulis satu atau dua halaman saja. Lebih senang menentukan ngobrol dengan rekan yang mungkin ini bisa diminimalisir, daripada mmbuang-buang waktu yang kurang bermanfaat dan tidak terang.


Sekian ulasan dan paparan postingan kali ini yang panjang lebar. Semoga Anda tidak merasa bosan disetiap artikel yang kami sampaikan. Semoga dengan ini, Anda pun akan mendapatkan sesuatu hal yang baru, yang sesuai dengan aksara Anda dan pas dengan Anda. Apapun kesusahan dan kendala Anda, selamat dan terus berkarya. Selam literasi.




Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti ongkos cetak. Silakan isi data diri dan DAFTAR JADI PENULIS atau Anda bisa eksklusif Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur.


Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak wacana menulis buku, Anda mampu menyaksikan postingan-artikel kami berikut:



Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!


Kontributor: Novia Intan



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama