Teknis Menulis Buku: Kuasai 5 Cara Membenahi Alur Kisah Novel

Anda ingin menjadi seorang penulis novel? Namun sering terkendala menerbitkan novel ke penerbit buku? Ada hal dasar yang Anda tahu, pastikan penerbit yang Anda tuju. Apakah itu penerbit mayor atau penerbit minor. Jika kau menghendaki naskah Anda dicetak oleh penerbit buku tanpa harus seleksi naskah, maka Anda mampu pilih penerbit indie, yang mampu mencetak secara self publishing.


Alasan lain kenapa novel Anda tidak diterbitkan oleh penerbit buku, mampu jadi karena alur cerita di dalamnya masih berantakan dan perlu dipoles terlebih dulu. Pada kesempatan kali ini akan membicarakan Teknis menulis buku, khususnya trik bagaimana merapikan alur dongeng pada Novel, biar Anda memiliki impresi dan jalan cerita yang menarik. Berikut uraiannya.


Teknis menulis buku – Menentukan Tema


Menentukan tema pada penulisan novel penting bagi Anda mendapatkan perhatian khusus. Pastikan tema yang Anda ambil sesuai dengan opsi Anda.


Kenapa? Karena tema yang pas dan sesuai dengan minat Anda, akan memudahkan Anda untuk menyelesaikan naskah yang Anda buat. Dari segi penyampaianya, menolong Anda berbagi alur kisah lebih berisi.


Ada beberapa syarat teknis menulis buku dalam menentukan tema karangan yang perlu Anda perhatikan. Diantarannya ialah, menarik perhatian pembaca, membatasi ruang lingkup goresan pena yang hendak Anda tulis.


Agar tema tidak menghilang begitu saja, Anda mampu menuliskan tema ke selembar kertas atau note agar ilham pokok yang Anda pastikan tidak gampang hilang. Khusus pengambilan tema fiksi berupa novel, pilih tema yang bersifat komprehensif, namun tetap spesifik.


Teknis menulis buku – Menentukan Struktur Narasi


Langkah pertama yang bisa Anda coba yakni merapikan alur kisah novel Anda. Khusus untuk buku fiksi, struktur narasi itu penting, hal ini nanti terkait dengan pembentukan jalan dongeng.


Mengingat hal paling penting ketika menulis buku fiksi ialah menciptakan struktur dan alur. Dalam karya sastra, terdiri dua struktur narasi utama, yaitu struktur babak dan Monomyth.

Pertama, struktur babak sering digunakan untuk penulisan novel dan penulisan skenario film. Struktur babak ada yang memperkenalkan menjadi tiga hingga empat bagian babak. Porsi babak pertama setidaknya memuat 25% seluruh kisah. Di babak pertama ini pulalah penulis memperkenalkan sang tokoh utama.


Bahkan, tidak cuma tokoh pertama saja yang dimunculkan di babak pertama, tetapi juga dimunculkan tokoh sekunder, latar, dan pertentangan. Babak kedua, lebih konsentrasi pada pengembangan pertentangan lebih ekspresif. Porsi konflik yang dipaparkan menampung 50% dari keseluruhan dongeng.


Terakhir, babak ketiga menuju solusi yang menuju ke ending. Bentuk ending dalam suatu novel ada dua bentuk, yakni ending happy ending (rampung senang) dan unhappy ending (rampung duka)


Teknis menulis buku novel yang kedua adalah monomyth yang sering disebut juga dengan perjalanan hero. Sesuai namannya, isi monomyth ini menceritakan perihal tokoh jagoan. Ciri khas khusus dari struktur ini menceritakan tentang kepahlawanan seseorang.


Sang pahlawan akan menemukan tokoh pembantu setelah tokoh pertama (sang jagoan). Kemudian diarahkan ke pertentangan, sang hero dihadapkan pada tokoh antagonis.


Teknis menulis buku – Membuat Kerangka Karangan


Tentukan dan buat kerangka karangan terlebih dulu. Masukan semua data, fakta yang sudah Anda peroleh di dalam kerangka karangan. Tulislah secara fundamental ditiap adegan.


Jika perlu, tulis segala kemungkinan untuk membangun serangkaian kejadian. Tulis semua wangsit di kerangka. Fungsi kerangka karangan ini berfungsi untuk menyingkir dari terjadinya writer’s block. Permasalahan writer’s block inilah yang sering menjadi masalah utama dalam menulis dan mengakibatkan terjadinya mati inspirasi.


Buatlah kerangka karangan secara terstruktur dan runtut. Buat kerangka selengkap mungkin. Karena kedepannya akan membantu mengarahkan dalam menulis sesuai pakem.


Cara ini juga sering dipakai untuk menyingkir dari kemandekan dan berhenti di tengah jalan. Jadi, saat menulis Anda cukup menyebarkan dari kerangka yang sudah ada. Agar kerangka tersebut saling berhubungan, disarankan untuk menyelesaikan kerangka dalam satu waktu, jangan dibentuk beberapa hari, karena seringnya menimbulkan yang namannya ketidakpaduan antara bab satu dengan bagian lainnya.


Teknis menulis buku – Menentukan Konflik


Baik buruknya novel yang Anda tulis tergantung ketrampilan Anda membangun dan menyebarkan konflik. Ibaratnya, konflik itu penyedap rasa pada masakan.


Setidaknya ada dua kategori konflik, yaitu konflik internal dan pertentangan eksternal. Konflik internal dinikmati secara personal oleh si tokoh, yang dipengaruhi dan didorong oleh si tokoh itu sendiri. Sebaliknya, pertentangan eksternal konflik yang timbul karena dipengaruhi oleh aspek luar, diluar dirinya sendiri.


Konflik eksternal mampu timbul sebab disebabkan oleh banyak hal, diantarannya dipengaruhi oleh konflik fisik dan konflik sosial.


Teknis menulis buku – Membuat Titik Alur Cerita


Buatlah titik alur cerita dengan menciptakan plot point atau titik balik cerita. Fungsinya membantu mengganti alur cerita si tokoh utama. Trik ini sering digunakan penulis untuk membuat konflik lebih menarik dan lebih menegangkan.


Sekali lagi, novel yang mempesona dibungkus sebab pengelolaan konflik yang  mampu memancing emosi pembaca. Seolah pembaca mencicipi dan terlibat pribadi di dalamnya.


Itulah teknis menulis buku, khususnya bagaimana trik dan cara membenahi alur kisah novel biar disukai penerbit buku. Jika Anda sudah menerapkan langkah ini.


Anda bisa menjajal mengajukan naskah Anda ke penerbit. Jika ingin tidak lama proses cetak, Anda bisa mempublikasikan ke penerbit buku minor/indie. Karena naskah yang masuk akan secepatnya di proses. Jika binggung mencari penerbit apa, Anda bisa menerbitkan buku ke Penerbit Deepublish. (Elisa)



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama