Sehabis Pompom, Uang Panas, Sekarang Saham Dijual Di Lapak Perdagangan Online





Setelah ramai perihal fenomena pamer portofolio oleh selebritas Indonesia hingga beli saham dengan duit panas (baik dengan utang hingga menggadaikan aset yang telah ada), kini timbul lagi tingkah dari penanam modal pemula di pasar saham Indonesia.


Sebuah akun di e-commerce OLX dengan nama Ringga Undil mengunggah iklan penjualan untuk tiga saham farmasi, ialah PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau KAEF, PT Indofarma (Persero) Tbk atau INAF, dan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA).


Sang pemilik akun mengklaim bahwa menjual ketiga saham tersebut dengan harga yang lebih hemat biaya dari harga pasarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia juga mengaku harga itu masih mampu dinego.


Ringga memasarkan KAEF dengan harga Rp 5.200 per saham, INAF seharga Rp 5.200 per saham, dan IRRA seharga Rp 2.700.


Dalam artikel iklan yang dia unggah pada hari Rabu (19/1/2021), beliau menulis, “Dijual saham KAEF 500 lot dengan harga 5200/lembar, harga wajar di bursa saham 5.275. Saham IRRA 300 lot 2.700/lembar, harga wajar di bursa saham 2.790. Saham INAF 100 lot, harga 5.200/lembar, harga normal di bursa saham 5.275/lembar”.


Iklan di-Take Down


Tangkapan layar penawaran saham di lapak online

Tangkapan layar penawaran saham di lapak online


Terkait adanya iklan tersebut, Agung Iskandar selaku Director of Classified & New Business OLX Group menentukan bahwa iklan sudah ditindak oleh tim moderasi OLX dan kini bersifat non-aktif.


“Sepertinya sudah di tindak oleh Tim Moderasi iklan kami,” katanya.


Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo juga ikut menyikapi kabar tersebut.


Pihaknya mengingatkan kepada penduduk untuk berhat-hati.


Sebagai informasi, dalam mekanismenya, pemasaran atau pembelian saham tidak bisa dilakukan di e-commerce.


Proses itu cuma dijalankan di sekuritas masing-masing yang juga diawasi pribadi oleh BEI. Transfer kepemilikan saham suatu perusahaan cuma mampu dijalankan oleh BEI.


Mengutip dari CNNIndonesia hari Selasa (19/1/2021), Laksono menyampaikan, “Investor gres mesti waspada dalam investasi di saham, kerjakan due dilligence yang bagus, jangan hanya modal dengerin orang lain dan fasilitas jual beli saham cuma di BEI”.


Untuk info, minat dari golongan penduduk , utamanya kaum milenial yang mulai berkembangdisinyalir mulai membanjiri pasar modal Indonesia. Terbukti, dalam sepanjang tahun 2020, tercatat bahwa jumlah penanam modal pasar modal yang meningkat sebesar 56 persen menjadi 3,87 juta.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama