NESABAMEDIA.COM – Samsung Electronics Co Ltd. merebut kembali posisi yang sebelumnya diambil oleh Apple sebagai pembuat ponsel pintar paling besar di dunia untuk kala kuartal pertama tahun 2021.
Samsung mampu menguasai seperlima dari penjualan smartphone global secara keseluruhan. Sementara itu, Xiaomi berada di posisi ketiga dengan kinerja kuartalan terbaik mereka karena pemasaran mengalami lonjakan sebesar 69 persen menjadi 49 juta unit ponsel pintar dan pangsa pasarnya naik menjadi 14 persen.
Laporan yang diterbitkan oleh Canalys itu juga menawarkan bahwa penjualan ponsel pintar secara global mengalami kenaikan sebesar 27 persen, menjadi 347 unit ponsel pintar yang terjual dalam abad waktu kuartal pertama tahun 2021. Hal ini seiring kembali menguatnya ekonomi Cina sehabis wabah pandemi dan program vaksinasi yang telah dikerjakan yang mampu memperlihatkan impian pemulihan ekonomi global.
Samsung berhasil menjual sebanyak 76,5 juta unit smartphone dalam kuartal pertama 2021 dan menjangkau 22 persen pangsa pasar. Perusahaan juga melaporkan bahwa mereka menerima peningkatan profit secara kuartalan sebesar 66 persen, dan secara umum dikuasai berkat penjualan Galaxy S21 yang mengagumkan.
Sementara itu, Apple berhasil memasarkan sebanyak 52,4 juta unit iPhone di kala bulan Januari sampai dengan bulan Maret tersebut, dan mereka harus turun ke posisi kedua setelah disalip Samsung. Apple mencatatkan pangsa pasar sebesar 15 persen. Meski demikian, Apple masih bisa memenangkan pangsa pasar ponsel pintar untuk Amerika Serikat, Cina, India dan Jepang. Perangkat yang paling laku adalah iPhone Pro Max.
Sejak setahun belakangan, pemasaran ponsel pintar secara global sudah mengalami peningkatan alasannya kian banyak orang-orang yang bekerja dari rumah. Namun di segi lain, hal ini juga sudah menyebabkan terjadinya kelangkaan pasokan chipset semikonduktor yang sudah mengguncang industri tergolong otomotif dan perlengkapan besar.
“Pasokan komponen yang menipis, mirip chipset, telah menjadi urusan utama, dan pastinya akan memberikan imbas pada pemasaran smartphone di kuartal berikutnya,” ungkap pihak Canalys.
Apple mengatakan bahwa kelangkaan pasokan chipset itu akan menunjukkan kerugian terhadap perusahaan mulai USD3 miliar hingga USD4 miliar di kuartal bulan April hingga Juni, utamanya akan memberikan dampak kepada harga iPad dan MacBook.
Meski kenaikan penjualan terjadi merata ke hampir semua pabrikan ponsel pintar, tak terkecuali Oppo dan Vivo, hal tersebut tidak dialami oleh Huawei yang harus turun sampai posisi ke-7 sesudah mendapatkan hukuman jualan dari Amerika dan menjual merk Honor mereka tahun kemudian.
Sumber mesti di isi