Seperti yang dimengerti, setiap acara investasi niscaya mengandung risiko. Namun, risiko yang terkandung dalam tiap kegiatan investasi itu akan mempunyai kadar yang berlawanan-beda
Risiko adalah ketidakpastian yang bakal terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil. Hanya saja, konsekuensi dari risiko tersebut berupa berkurang atau hilangnya sebagian dana kita. Untuk itu, kita memerlukan sebuah cara budi yang disebut dengan perumpamaan Manajemen Risiko.
Manajemen risiko akan menolong kita untuk mengenali risiko apa saja yang mungkin dihadapi dan cara apa saja yang perlu ditempuh untuk mengamankan atau meminimalkan sebagian jumlah kerugian kita.
Bagi sebagian trader profesional, administrasi risiko merupakan kunci berhasil utama. Manajemen risiko yang sempurna bukan hanya dapat menjauhkan trader dari kerugian, melainkan juga memaksimalkan laba.
Selain itu, dengan adanya administrasi risiko ini juga mampu menolong Anda untuk lebih gampang dalam mengendalikan pasar forex ketika melakukan trading. Terutama bagi para trader pemula yang baru merintis karir di dunia trading forex, mengetahui administrasi risiko ini sangatlah penting.
Pengertian Manajemen Risiko
Adalah cara untuk mengontrol risiko yang dapat terjadi dalam trading. Risiko yang perlu diatur merupakan risiko yang dapat dicegah sebab berasal dari diri sendiri, seperti ekspektasi yang berlebih dan kecenderungan untuk tamak.
Manajemen risiko tidak dijalankan untuk menetralisir risiko kerugian sepenuhnya hingga 0%. Namun, manajemen ini digunakan untuk meminimalisir kerugian beruntun yang terjadi dalam sebuah bisnis.
Memiliki strategi yang anggun saja tidak cukup untuk trading forex. Seorang trader juga harus bisa menerapkan administrasi risiko biar bisa mengelola uang yang dimiliki.
Macam-macam Manajemen Risiko pada Forex
1. Stop Loss
Menggunakan teknik Stop Loss sebetulnya sangatlah gampang alasannya Anda hanya perlu memperlihatkan stop order di bawah harga beli atau pun di atas harga dikala hendak menjual.
2. Hedging
Manajemen risiko trading lain yang bisa dipraktekkan yaitu dengan mengandalkan teknik hedging. Dimana teknik ini sering digunakan oleh para trader dan mesti digunakan dengan perkiraan yang sempurna. Sebagai seorang trader, Anda mesti menganalisa kapan membuka hedging. Teknik ini digunakan oleh para trader yang tidak mau menerima kerugian sama sekali.
3. Limit Order
Teknik ini yaitu memesan order posisi pada harga yang sudah diputuskan sebelumnya. Saat harga tidak tercapai, maka Anda tidak akan mengalami kerugian dan beban biaya.
4. Switching
Teknik witching yaitu melakukan perubahan arah dengan cara menutup posisi saat ini yang sedang merugi dan membuka posisi gres mengikuti pergerakan harga yang baru. Perlu diketahui bahwa laba dari posisi gres pasti akan menjadi lebih besar ketimbang posisi pertama.
5. Average
Saat akan menerapkan teknik ini, para trader akan memperbesar posisi yang sama di harga yang berbeda. Sehingga, hal ini penting bagi Anda yang mempunyai modal besar. Meski begitu, Anda akan mendapatkan profit yang besar juga dengan menerapkan teknik average ini.
Teknik administrasi risiko mengajarkan kepada kita semua bahwa trading perlu dikerjakan dengan memperhitungkan berbagai kondisi dan kondisi. Jangan hanya asal-asalan membuka posisi dan tidak memperhatikan berbagai kondisi yang potensial merugikan Anda selaku trader.
Adapun dalam memanajemen risiko pada trading forex, pastinya mampu menciptakan keuntungan besar bagi para trader, khususnya para pemula yang belum berpengalaman. Hal terpenting yang lain yang juga perlu Anda amati adalah peluang atau kesempatanAnda untuk menjangkau profit yang besar akan semakin meningkat.
Sumber stt.ac.id