Koin Shiba Inu, Mata Uang Kripto “Pembunuh” Dogecoin





Seperti yang dimengerti, cryptocurrency ternyata bukan cuma Bitcoin, Ethereum atau bahkan Dogecoin. Namun ada banyak jenis lain, salah satunya yakni Shiba Inu. Aset kripto yang mempunyai logo berbentukgambar anjing tersebut, sengaja diciptakan sama dengan Dogecoin.


Koin Shiba Inu diciptakan pada Agustus 2020. Namun, hanya sedikit isu mengenai penciptanya, yang memiliki nama samaran Ryoshi. Ryoshi semenjak permulaan memperkenalkan Shiba Inu dengan sebutan “Dogecoin Killer“.


Menurutnya, perbedaan Dogecoin dan Shiba Inu yang paling mencolok adalah teknologi SHIB yang cenderung lebih digerakkan oleh komunitas. Sejak permulaan, Ryoshi pun sudah mengumumkan nilai dari Shiba Inu yang jauh lebih kecil daripada Dogecoin.


“Kami mempunyai kemampuan untuk melampaui nilai dari Dogecoin secara eksponensial, tanpa mesti melampaui batasan 0,01 dollar AS,” tulis Ryoshi dalam woofpaper SHIB, atau dokumen perkenalan yang dibentuk oleh pencipta aset kripto yang biasa disebut dengan white paper.


Mengutip dari Fortunes, pada hari Jumat (14/5/2021) kemudian, koin Shiba Inu diluncurkan tidak ada setahun yang lalu. Harga koin Shiba Inu atau SHIB bahkan hampir tak bernilai. Dilansir dari Coingecko, harga Shiba Inu pada perdagangan di hari yang sama, yaitu di kisaran 0,00002094 dollar AS per keping. Nilai tersebut setara dengan Rp 0,30363 (kurs Rp 14.500).


Tetapi, volume jual beli Shiba Inu mengalami lonjakan sesudah diperdagangkan di platform seperti OKEx dan Binance.


Token yang berlangsung di jaringan ERC-20 ini mampu tetap berada di bawah satu sen dan masih melebihi Dogecoin dalam waktu singkat (secara relatif). Populer di seluruh dunia, dan sudah naik ribuan persen, token Shiba Inu ialah token cryptocurrency pertama yang terdaftar dan memberi insentif di ShibaSwap, bursa terdesentralisasi mandiri.


Koin Shiba Inu, Mata Uang Kripto

Koin Shiba Inu, Mata Uang Kripto “Pembunuh” Dogecoin


Perbedaan Dogecoin dan Shiba Inu lainnya yakni Shiba Inu memiliki ekosistem yang terdiri atas pengembang atau developer, pemegang koin, serta penggemar yang disebut dengan Shib Army. Menurut Ryoshi, koin Shiba Inu merupakan ‘anjing hebat’.


Selain itu, ia juga membujuk biar orang-orang melaksanakan bantuan ke Shiba Inu Rescue Association. Ryoshi pun mengklaim, pihaknya tak memegang sepeser pun koin Shiba Inu. Ia pun menunjukkan sebanyak 50 persen dari ketersediaan koin Shiba Inu terhadap pencitpa Ethereum Vitalik Buterin sehabis koin tersebut diciptakan.


Dengan demikian, secara teori, Buterin memiliki kemampuan untuk mengontrol pasar dan harga dari SHIB. Namun demikian, Ryoshi mengatakan, dia menawarkan koin Shiba Inu terhadap Buterin bukan tanpa alasan.


CEO dan Co-founder Unocoin, Sathvik Vishwanath mengatakan Dogecoin dimulai selaku koin meme dan hingga batas tertentu dapat digunakan untuk pembayaran online. Sampai untuk transaksi kecil di mana bahkan Bitcoin dan Ether tidak bisa masuk alasannya ongkos transaksi yang tinggi.


Sementara itu, Sathvik mengatakan dunia masih memerlukan desain yang serupa. Di sanalah Shiba Inu menyanggupi celah tersebut.


Hingga dikala ini, Shiba Inu masih termasuk sebagai koin meme atau dagelan. Koin tersebut dinilai tidak memiliki nilai yang mampu menjamin harganya serta masih tidak mampu dipakai. Namun demikian, hebat mengungkapkan peningkatan popularitas dari koin Shiba Inu tak mampu dipandang sebelah mata. Sebab, hal itu mencerminkan sikap dari para trader atau penanam modal gres aset kripto yang sedang bertumbuh.


Terkait dengan risiko, baik Shiba Inu dan Dogecoin yang ialah koin meme, menciptakan keduanya lebih gampang berganti sewaktu-waktu. Selain itu, resiko paling signifikan untuk berinvestasi dalam mata duit kripto apapun adalah belum dikelola forum negara atau memiliki tubuh hukum untuk pengawas operasinya.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama