Investasi Reksadana, Keuntungan Dan Hasilnya





Sebagai salah satu instrumen investasi, reksadana memang cukup dianjurkan bagi para pemula alasannya dana para investor akan diatur oleh Manajer Investasi yang berpengalaman.


Mengutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksadana merupakan salah satu wadah yang dipakai masyarakat untuk mengumpulkan dana.


Secara biasa , reksadana diartikan selaku wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari penduduk pemodal untuk berikutnya diinvestasikan dalam portofolio imbas oleh manajer investasi.


Beberapa keuntungan yang mampu didapat melalui berinvestasi reksadana yakni, mempunyai instrumen investasi yang terdiversifikasi otomatis, modal awal investasi yang kecil, mampu di-top-up dan dicairkan kapan saja, dan bebas pajak.


Secara sederhana, penduduk melakukan urunan dana dan sesudah terkumpul, dana tersebut dikontrol selaku bentuk investasi oleh manajer investasi ke dalam portofolio imbas.


Dengan kata lain, investasi dilaksanakan pada aneka macam produk investasi seperti saham, obligasi, deposito, sesuai dengan kebijakan dari masing-masing jenis reksadana yang dikelola.


Melalui reksadana pula penanam modal awam sekalipun mampu ikut mencicipi manisnya keuntungan berinvestasi di pasar modal.


Dengan berinvestasi di reksadana, investor pun tidak perlu repot-repot untuk mengawasi kinerja investasinya. Sebab, hal tersebut sudah ditangani oleh manajer investasi profesional yang telah berpengalaman dalam hal pengelolaan dana.


Investasi Reksadana, Keuntungan dan Risikonya

Investasi Reksadana, Keuntungan dan Risikonya


Jika dilihat dari portofolio efeknya, reksadana mempunyai banyak jenis. Selain reksadana pasar duit (Money Market Fund), ada pula reksadana pemasukan tetap (Fixed Income Fund), reksadana adonan (Balance Mutual Fund), reksadana saham (Equity Fund), reksadana terproteksi, reksadana indeks, reksadana dengan penjaminan, sampai Exchanged Traded Fund (ETF).


Namun, meski memberikan akomodasi dan keuntungan, bukan mempunyai arti investasi reksadana tidak memiliki risiko. Risiko yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari imbas saham, obligasi, atau surat berguna lainnya yang masuk dalam portofolio reksadana ini mampu diminimalisir oleh manajer investasi (selaku pengurus) dengan prinsip diversifikasi yang diterapkan.


Adapun risiko likuiditas adalah risiko menyangkut kesusahan yang dihadapi manajer investasi kalau sebagian besar investor reksadana melaksanakan redemption (penjualan kembali) atas unit-unit yang dimiliki.


Kondisi seperti ini dapat berpotensi menciptakan manajer investasi kesusahan dalam hal menawarkan duit tunai atas redemption tersebut.


Investasi dalam bentuk apapun disinyalir juga tak mampu lepas dari untung dan rugi. Maka mempelajari seluk beluk mengenai reksadana yakni hal yang penting dan utama bagi yang masih dalam kategori pemula.


Berikut kiat untuk menentukan reksadana bagi pemula:


1. Kenali manajer investasi pengurus reksa dana dengan baik

2. Cari benchmark untuk mengukur tampilan reksadana

3. Perhatikan sharpe ratio

4. Perhatikan nilai draw down

5. Waspadai espense ratio reksadana

6. Pilih reksadana yang sesuai dengan jangka waktu investasi







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama