Bongkar Syarat Menulis Buku Ajar! Dijamin Lebih Mahir Dan Efektif!

Saat menulis buku ajar, ternyata tidak cuma bermodalkan penguasaan teknis penulisan saja. Tetapi juga penting menguasai patokan permulaan penulisan buku bimbing.


Menulis buku bimbing bermodalkan impian saja tidak cukup. Perlu diimbangi dengan faktor-aspek lain. Syarat menulis buku bimbing dibagi menjadi tiga faktor, yaitu aspek penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa dan kometmen dosen. Berikut uraiannya.


Penguasaan ilmu


Imam besar seperti Imam Syafi’i memberikan bahwa ada 6 ilmu syarat menulis buku ajar. Keenam syarat penguasaan ilmu tersebut terdiri kecerdasan, semangat, kesungguhan, mempunyai bekal, memiliki guru dan memerlukan waktu. Berikut ulasannya.


Kecerdasan: Kita tahu sebagai insan diciptakan selaku mahluk yang paling sempurna. Manusia mempunyai kesanggupan berfikir yang hebat. Kemampuan inilah, manusia akibatnya memiliki kecerdasan. Ada banyak bentuk kecerdasan, mulai kecerdasan memecahkan dilema, menertibkan diri, kecerdasan sosial dan masih banyak bentuk kecerdasan lain mirip kecerdasan intelektual. Pada prinsipnya, semua manusia diciptakan dengan kecerdasannya masing-masing.  Orang yang mempunyai penguasaan ilmu yang bagus, bisa menyeimbangkan antara kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosi.


Semangat: Prinsip dasar dalam membuatkan ilmu wawasan yakni mempertahankan semangat. Semangat yang minim, akan menganggu motivasi mencari ilmu. Semangat ialah kunci dasar yang tidak kalah penting. Tanpa semangat yang bagus, menulis satu buku akan terasa susah dan mustahil mampu dilaksanakan.


Kesungguhan: Semangat yang baik diiringi dengan kesungguhan. Antara kesungguhan dan semangat berjalan beriringan. Penulis buku yang hingga dikala ini masih bertahan menulis yakni mereka yang mempunyai keseriusan dan berkomitmen besar.


Memiliki bekal: Hidup butuh bekal, bekal makan, bekal fasilitas dan bekal ilmu pengetahuan. Memperoleh ilmu pengetahuan pun juga membutuhkan bekal. Bekal pengetahuan bisa berbentuk, perjuangan, waktu bahkan duit. Jika duit tidak bisa, kita mampu memunggut ilmu dengan mengorbankan waktu.


Memiliki Guru: Ada pesan tersirat berkesan yang pernah penulis dengar dari salah satu guru ngaji, belajarlah pada seorang guru, berguru tanpa guru, gurumu yaitu setan. Hal ini menekan begit penting seorang guru dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Guru berfungsi selaku penasehati dan penunjuk. Guru tahu ilmu yang benar dan ilmu yang salah. Ketika berguru sendiri, darimana tahu ilmu itu salah salah atau benar.


Butuh Waktu: Syarat memperoleh wawasan yang terakhir yakni butuh waktu. Ilmu tidak dengan mudah diperoleh dalam sekali mencar ilmu dan sekali waktu. Ada yang namannya proses panjang dan waktu yang usang. Semakin usang waktu yang kita habiskan untuk berguru, kian banyak ilmu dan sudut pandang yang hendak kita ketahui.


Maka makin luwes kita bersikap. Orang yang memiliki banyak ilmu condong merunduk mirip padi, bukan berlaku sebaliknya. Begitupun dalam proses penulisan buku. jadi ada upaya untuk mencar ilmu dan tidak menutup diri.


Kemampuan berbahasa


Syarat menulis buku latih yang kedua yakni menguasai penyampaian bahasa. Orang yang memiliki kesanggupan berbahasa yang baik lebih mudah menulis dan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.


Kemampuan bahasa  juga salah satu indikator seseorang memiliki wawasan. Hal ini terkorelasi, ketika seseorang yang memiliki wawasan lebih akan memperoleh sudut pandang lebih dan memiliki penguasaan bahasa yang lebih banyak dibandingkan orang lain. Penguasaan bahasa yang baik juga salah satu ciri orang yang memiliki kecerdasan menulis dan berbahasa.


Komitmen Dosen


Syarat menulis buku bimbing yang tidak kalah penting yakni akad. Seperti yang telah disinggung sebelumnya. Komitmen salah satu kunci dan penentu sebuah tulisan itu akan final atau tidak. Menulis buku didik mengandalkan bahan yang masak tidak cukup. Karena nyaris sebagian besar masalah kegagal menulis disebabkan sebab tidak memiliki akad yang tinggi.


Banyak yang menyepelekan komitmen. Banyak yang menjadikan kesepakatan gampang dilanggar dan dipermainkan. Bagaimana menjaga janji? Mungkin Anda bisa membuat sanksi untuk diri sendiri supaya ada imbas jera, biar kedisplinan Anda terbentuk.


Itulah syarat menulis buku asuh agar tetap berlangsung tanpa gangguan. Jika syarat ini masih belum sukses, mampu jadi masih butuh waktu lebih usang, biar kian banyak ilmu yang diperoleh. Bagaimana caranya? Bisa mencari materi dan ulasan sebanyak-banyaknya, semoga menolong mengolah wangsit-inspirasi ke dalam bentuk buku. (Elisa)


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit bukuDeepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.


Jika Anda ingin mengenali lebih banyak wacana teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:



  1. Inilah 3 Sumber Belajar Selain Buku Teks

  2. Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yang Perlu Anda Tahu

  3. Penerbit Buku dan Teknik Menulis Buku Secara Indie

  4. 9 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri


Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!


Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS perihal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama