NESABAMEDIA.COM – Perilisan fitur Transparansi Pelacakan Aplikasi yang dibentuk Apple telah membuat banyak pengiklan berbondong-bondong meninggalkan iOS dan beralih ke Android. Awalnya, fitur itu dirilis sebagai bab dari iOS 14.5, yang berorientasi pada privasi iPhone untuk menawarkan pengguna fleksibilitas pengelolaan dan kendali atas data mereka yang belum pernah ada sebelumnya. Khususnya pada kesanggupan aplikasi untuk melaksanakan pelacakan.
Dalam unggahan di situsnya, Apple menyampaikan bahwa Transparansi Pelacakan Aplikasi itu memungkinkan pengguna untuk mampu mengontrol aplikasi mana saja yang diizinkan untuk melaksanakan pelacakan acara, aplikasi, dan situs untuk kebutuhan iklan atau membagikan data dengan perusahaan lain.
Pasalnya, Apple memandang bahwa privasi sebagai fitur landasan iPhone, sehingga pelacakan aplikasi di iOS dimatikan secara default. Akibatnya, pengguna yang baiklah dengan aplikasi yang melacak acara mereka kini harus mengikuti kebijakan tersebut.
Laporan awal menawarkan bahwa 96 persen pengguna iOS tidak membolehkan pelacakan oleh aplikasi. Ini yaitu suatu hal yang ditakuti oleh sejumlah platform lain mirip Facebook. Persentase itu terperinci memberikan bahwa sebagian besar pengguna memang tidak kesengsem dengan pelacakan aplikasi saat mereka secara proaktif disajikan dengan opsi semacam itu.
Di segi lain, fitur Transparansi Pelacakan Aplikasi itu menciptakan para pengiklan kesusahan untuk menerima data pengguna iPhone secara individual. Akibatnya, para pengiklan yang sudah usang mengandalkan periklanan di iOS mulai berpikir untuk beralih ke Android.
“Para pengiklan digital mengatakan bahwa mereka telah kehilangan berbagai data granular yang membuat iklan di perangkat iOS efektif. Dalam beberapa bulan terakhir, pengiklan sudah menghabiskan biaya untuk memasang iklan di iOS dengan cara yang jauh tidak memenuhi sasaran dibandingkan dengan sebelumnya,” kata marketer dan perusahaan teknologi iklan.
Kebijakan privasi Apple pada iPhone itu menghasilkan penurunan pemasukan Apple atas iklan hingga dengan 33 persen. Sementara di dikala yang sama, tampakkenaikan iklan di Android yang jumlahnya bertambah sampai dengan 50 persen.
Facebook pun menyaksikan apa yang dijalankan Apple sebagai bentuk bahwa perusahaan itu lebih memperdulikan masalah laba ketimbang privasi. Pada bulan Desember lalu, Facebook mengkritik Apple dengan menyampaikan bahwa tujuan Apple adalah untuk menjadikan bisnis mereka berganti dalam bentuk langganan dan pembayaran di dalam aplikasi sebagai sumber pendapatan mereka. Ini artinya Apple akan menawan laba sendiri, dan banyak layanan gratis yang harus bermetamorfosis berbayar, atau keluar dari ekosistem Apple.
Sumber harus di isi