18 Macam Konjungsi Lengkap Dengan Contoh Dan Penjelasannya



Macam Konjungsi. Kata sambung (konjungsi) diharapkan  untuk membuat sebuah kalimat. Tentu susunan kalimat ini akan berfungsi selaku isi dari karya tulismu baik jenis non fiksi maupun fiksi. 





Pengetahuan tentang sambung (konjungsi) sudah sewajarnya dipahami oleh semua penulis karena ialah ilmu dasar dalam menulis. Bagi kau yang ingin menjadi penulis, simak baik-baik klarifikasi ihwal kata sambung berikut ini.





Namun sebelum mengulas seputar kata sambung, kau mesti paham terlebih dahulu wacana apa itu kata, klausa dan kalimat. Keduanya berkaitan dekat dengan kata sambung.





Pengertian Kata, Klausa, dan Kalimat





1. Kata





Menurut KBBI, kata yaitu komponen bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang ialah perwujudan kesatuan perasaan dan fikiran yang mampu digunakan dalam berbahasa. Dalam suatu kalimat, kata merupakan salah satu bagian terkecil.





Kata terbentuk dari beberapa aksara yang terangkai untuk membuat makna tertentu. Contoh dari kata sederhana yang sering kita gunakan ialah tidur, melakukan pekerjaan , berguru, dan masih banyak lagi.





2. Klausa





Terkadang kita sukar untuk membedakan klausa dan kalimat. Namun, jika kita telah memahami makna dan fungsinya, kita mampu membedakan keduanya dengan gampang. Klausa ialah satuan gramatikal yang berupa golongan dari kata, terdiri atas sedikitnya subjek dan predikat yang mau potensial menjadi kalimat. Klausa yangs sering kita temui dalam kehidupan sehari – hari contohnya Nenek sedang makan.





Dalam klausa tersebut berisikan satu subjek (nenek) dan satu predikat atau kata kerja (sedang makan). Dalam susunannya, klausa lebih pendek atau singkat dibandingkan kalimat. Dalam suatu klausa hanya terdiri dari subjek dan predikat.





3. Kalimat





Berdasarkan KBBI, kalimat yakni satuan bahasa yang secara relatif bangkit sendiri, memiliki pola intonasi akhir dan secara faktual maupun berpotensi terdiri atas klausa. Klausal lebih sederhana dan tidak sekomplek kalimat.





Kalimat terdiri dari subyek, predikat, obyek, dan informasi (baik informasi daerah, waktu dan sebagainya). Tidak menutup kemungkinan pula kalau terdapat sebuah klausa dalam suatu kalimat.





Baca Juga: 300+ Kata Baku dan Tidak Baku Yang Sering Dipakai dan Salah





Contoh kalimat:





Kemarin ibu membeli sayuran dan buah – buahan di pasar.





Udin membaca buku cerita bersama Ujang di perpustakaan.





Setelah memahami makna dari kata, klausa, dan kalimat, kita dapat lebih mengetahui definisi dan jenis -jenis konjungsi. Berikut pembahasan perihal jenis-jenis konjungsi. 





Pengertian Kata Sambung (Konjungsi)





Konjungsi (kata penghubung) yaitu kata peran yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (sesudah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru), adapun kata penghubung antar paragraf letaknya di awal paragraf.





Konjungsi ini dibedakan menjadi dua, yakni jenis konjungsi serta konjungsi berdasarkan fungsinya. Setidaknya nanti kita akan mengetahui 18 konjungsi yang umum kita terapkan dalam sehari-hari.





Fungsi Konjungsi





Fungsi konjungsi menghubungkan:





  • Kata dengan kata.
  • Frasa dengan frasa.
  • Klausa dengan klausa.
  • Kalimat dengan kalimat.
  • Paragraf dengan paragraf (konjungsi antarparagraf dinamakan transisi)




Baca Juga: Penggunaan Kata Di Yang Benar





Macam-Macam Konjungsi Secara Umum





Pada pembahasan kali ini kita akan membicarakan macam-macam konjungsi. Peran konjungsi dalam suatu kalimat sangatlah penting, sebab jikalau kalimat hanya terdiri dari subjek dan predikat tanpa ada suplemen kata lain, pasti kalimat akan membingungkan.





Secara biasa , macam konjungsi dibagi menjadi dua yakni konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat. Maka dari itu, perlu bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari macam-macam konjungsi semoga kedepannya bisa diaplikasikan pada goresan pena yang dibentuk.





1. Konjungsi Intra Kalimat (Antar Klausa)





Konjungsi intrakalimat yakni jenis konjungsi yang menghubungkan antara klausa induk dan klausa anak. Dalam penggunaannya, konjungsi ini terletak di bab tengah kalimat. 





Konjungsi intrakalimat adalah kata yang menyambungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa dan satuan kata dengan kata. Konjungsi intrakalimat terbagi menjadi dua yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif, yang akan diterangkan di bawah ini.





Jenis konjungsi intra kalimat digolongkan menjadi tiga, adalah konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif klarifikasi dibawah ini.





a. Konjungsi Koordinatif





Konjungsi koordinatif ialah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memilki kedudukan sederajat/ setara. Konjungsi koordinatif ialah konjungsi yang menyambungkan antara dua klausa atau beberapa klausa namun mempunyai sintaksis yang serupa. Diantaranya yakni : padahal, kemudian, lalu, sedangkan, melainkan, atau, dan, namun.





Contoh konjungsi koordinatif:





  • Aldi sibuk bermain game, padahal dia mesti mengerjakan PR.
  • Sarah yaitu orang yang periang, sedangkan Adit penduduknya pendiam.
  • Kakak memasak nasi lalu merencanakan lauk pauk.
  • Ibu sudah tidur, padahal dia belum makan malam.
  • Kakak baru saja pulang dari sekolah, kemudian ia pergi lagi untuk bermain.




b. Konjungsi Subordinatif





Konjungsi subordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya. Beberapa teladan konjungsi subordinatif antara lain supaya, untuk, semoga, karena, sebab, mirip, seolah-olah, kalau, semenjak, saat, andaikan, meskipun, bahwa, dll.





Contoh konjungsi subordinatif:





  • Ayah pulang dikala adik sedang sekolah.
  • Dito bermain layangan sesudah pulang sekolah.
  • Sarah tidak mau makan, sehingga beliau menjadi kurus.
  • Abdi tidak mau belajar, sehingga ia tidak mampu menjalankan ujian. 
  • Nisa tetap pergi meskipun masih hujan deras. 
  • Deandra ataupun Kevin mampu untuk menyelesaikan proyek Biologi dengan baik.
  • Baik hari biasa maupun hari libur, Tasya tidak pernah mencar ilmu.




c. Konjungsi Korelatif





Konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua kata yang setara, baik kata, frasa, klausa, ataupun kalimat.





Konjungsi jenis ini sama halnya dengan konjungsi koordinatif, bedanya kata penghubung pada konjungsi ini terdiri atas beberapa campuran kata, sedangkan konjungsi koordinatif cuma terdiri dari satu kata saja.





Konjungsi ini bisa juga kita gunakan pada kalimat beragam setara atau sintaksis, kalimat konjungsi korelatif merupakan sebuah kalimat yang tersusun atas dua kalimat/klausa atau lebih yang dihubungkan dengan kata konjungsi hubungan.





Jika saja beberapa kalimat tidak dihubungkan dengan kata hubung, maka kalimat tersebut menjadi ambigu dan rancu, sehingga sulit dimengerti.





Kalimat yang menggunakan penghubung korelatif disebut kalimat korelatif. Kalimat korelatif biasanya berupa kalimat beragam.





Ciri yang mudah ditemukan ditemukan yakni kata penghubung: demikian-sehingga, baik-maupun, tidak hanya-namun juga, tidak hanya-bahkan, bukannya-melainkan, jangankan-melainkan, sedemikian rupa-sehingga, entah-entah. 





Contoh konjungsi korelatif:





  • Jangankan bukit, gunung pun mampu aku daki.
  • Bukan hanya Zahra yang mampu bernyanyi, melainkan Dodit juga mampu!
  • Entah benar entah tidak, aku masih meragukan kata-katanya
  • Kita tidak cuma mengikuti diskusi itu, tetapi juga ikut harus aktif mengemukakan pertimbangan .
  • Tidak cuma basuh tampang, bahkan kami meluangkan untuk mandi dan berenang di pemandian air hangat itu sehingga tubuh kita sehat.




Baca Juga: Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik dan Contoh Lengkapnya





2. Konjungsi Antar Kalimat





Konjungsi antarkalimat yakni jenis konjungsi yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya. Biasanya konjungsi ini digunakan untuk menunjukan adanya perbedaan arti atau perbedaan makna.





Dalam penggunaannya konjungsi antarkalimat ditaruh pada bab awal kalimat. Namun di beberapa kasus bisa juga yang diletakkan sehabis tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru.





Pembagian jenis-jenis konjungsi antarkalimat ini berdasarkan fungsinya. Diantaranya yakni selaku berikut.





  • Konjungsi pertentangan, contohnya: bagaimanapun, biarpun, walaupun demikian.
  • Konjungsi yang menyatakan lanjutan, contohnya: sehabis itu, sesudah itu.
  • Konjungsi yang menyatakan insiden sebelumnya. misalnya: sebelum itu
  • Konjungsi yang menyatakan akhir, misalnya: oleh alasannya itu, oleh alasannya itu.
  • Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya, contohnya: sebaliknya
  • Konjungsi yang menyatakan kondisi bantu-membantu, contohnya: bekerjsama, bahu-membahu.
  • Konjungsi yang menyatakan konsekuensi misalnya: dengan demikian.
  • Konjungsi yang menguatkan pernyataan sebelumnya, contohnya: malahan
  • Konjungsi yang menyatakan kontradiksi dengan pernyataan sebelumnya misalnya: tetapi, akan namun.




Contoh kalimat memakai konjungsi antar kalimat: 





  • Jangan mempunyai mental meminta-minta. Sebaliknya, kita harus memiliki mental memberi.
  • Ia kini menjadi orang kaya. Sesungguhnya, semua itu Karena beliau bekerja keras sejak muda.
  • Mereka makan cuma dengan sepotong ikan asin. Bahkan, mereka kadang kala makan tanpa lauk.




3. Konjungsi Antar Paragraf





Konjungsi antarparagraf ialah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua paragraf sehingga menjadi sebuah paragraf yang koheren dan sistematis. Kata hubung yang kerap digunakan di antaranya:





  • Terlebih lagi.
  • Disamping.
  • Oleh alasannya itu.
  • Berdasarkan.
  • Makara.




Contoh konjungsi antarparagraf:





  • Rindu yakni anak yang periang sejak kecil. Ia sungguh bahagia bermain-main bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Rindu tidak pernah manja. Ia senantiasa menolong pekerjaan ibu tanpa diminta. Akan tetapi sekarang semua tinggal ingatan. Semua kebahagiaan itu sudah terenggut darinya. Kecelakaan penyebab semua itu.
  • Terlebih lagi, bukan cuma ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Rindu yang bisa diselamatkan. Beruntung Rindu dapat dikeluarkan dari kendaraan beroda empat sebelum mobil itu meledak.
  • Berdasarkan kisah warga, mobil datang-datang oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang menyaksikan segera membantu, akan namun posisi ayah dan ibu Rindu yang terjepit sukar untuk dievakuasi.




Macam-macam Konjungsi Berdasarkan Fungsinya 





Macam Konjungsi juga dibedakan berdasarkan fungsi katanya. Ditinjau dari fungsinya, konjungsi dikelompokan menjadi berbagai jenis, antara lain selaku berikut:





1. Konjungsi Aditif (Konjungsi Gabungan)





Macam konjungsi pertama adalah konjungsi aditif. Konjungsi aditif yakni konjungsi yang berfungsi untuk memadukan kata dengan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang kedudukannya sederajat. Contoh; dan, lagi pula, serta.





Contoh kalimat:





  • Ibu dan Ayah sedang pergi ke luar kota untuk keperluan pekerjaan 
  • Bani sedang berguru serta makan secara bersamaan
  • Kamu tidak perlu khawatir, lagipula di sini telah kondusif kok




2. Konjungsi Disjungtif (Konjungsi Pilihan)





Macam konjungsi berikutnya yakni konjungsi disjungtif. Konjungsi disjungtif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua bagian sederajat dengan tujuan menentukan salah satu dari dua hal atau lebih. Contoh, maupun, baik…baik…, atau, entah…entah…, atau…atau.





Contoh kalimat: 





– Jamu ini bermanfaat baik untuk pria maupun wanita.





– Baik Lisa maupun Jenny, keduanya sama-sama anggun.





– Nasi atau jagung keduanya sama-sama sumber karbohidrat.





3. Konjungsi Pertentangan





Konjungsi pertentangan berfungsi sebagai kata penghubung antar dua kalimat sederajat yang saling bertentangan. Biasanya posisi kalimat kedua lebih penting dibanding kalimat pertama. Contoh; sebaliknya, padahal, melainkan, akan namun, sedangkan, namun.





Contoh kalimat: 





– Andika anak yang cendekia, tetapi kakaknya kurang pandai.





– Ibu sedang memasak, sedangkan ayah sedang membaca koran.





– Lisa tidak pergi, melainkan sedang tidak di kamar. 





Baca Juga: 6 Ciri Kalimat Efektif Yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Buku





4. Konjungsi Final (Tujuan)





Konjungsi akhir berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa atau langkah-langkah. Contoh; untuk, supaya, supaya, guna.





Contoh kalimat: 





– Amara membeli tas baru untuk menghadiri pernikahan sepepunya.





– Ibu minum vitamin biar tubuhnya lebih sehat. 





– Adik minum susu biar mampu cepat tidur. 





5. Konjungsi Waktu





Konjungsi waktu adalah konjungsi yang berfungsi untuk menjelaskan relasi waktu antara dua hal atau peristiwa. Contoh; bila, jikalau, hingga, dikala, sebelum, sampai, selama, sementara, sesudah, sehabis, sejak, tatkala.





Contoh kalimat: 





– Apabila hari sudah malam, Ani bergegas mesti pulang.





– Putri harus pulang sebelum waktu magrib.





– Adi telah sampai rumah, setelah sehari penuh sekolah.





6. Konjungsi Perbandingan





Konjungsi perbandingan merupakan konjungsi yang berfungsi untuk membandingkan dua hal tertentu. Contoh; sebagai, seakan-akan, umpama, sebagaimana, ibarat, bak, bagaikan.





Contoh kalimat: 





– Sebagai anak laki-laki, ia mempunyai jiwa tanggung jawab yang tinggi





– Umpama ibunya masih ada, dia pasti lebih Bahagia





– Bagaikan pinang di belah dua, tampang abang dan adik itu mirip





7. Konjungsi Akibat (Konjungsi Konsekutif)





Konjungsi konsekutif berfungsi untuk menjelaskan balasan dari terjadinya sebuah peristiwa atau kejadian tertentu. Contoh; sehingga, hingga, akhirnya.





Contoh kalimat: 





– Tika jarang gosok gigi, kesudahannya giginya sakit. 





– Nia sering nonton televisi jarak erat, sehingga matanya kini minus. 





Baca Juga: Inilah 6 Jenis Paragraf yang Wajib Diketahui





8. Konjungsi Syarat (Konjungsi Kondisional)





Konjungsi syarat berfungsi untuk menghubungkan dua unsur yang memiliki relasi syarat di dalamnya. Contoh; bila, bila, jika, bilamana, asalkan.





Contoh kalimat: 





– Kalau saja hari itu saya tidak sakit, aku pasti bisa mengikuti OSN





– Bila Ibu pulang detik ini juga, aku akan pribadi berhambur memeluknya.





9. Konjungsi Tak Bersyarat





Konjungsi tak bersyarat berfungsi untuk menerangkan bila terjadinya sebuah hal tidak memerlukan syarat tertentu. Contoh; walaupun, biarpun, sekalipun, kendatipun, walaupun.





Contoh kalimat: 





– Kakak membersihkan rumah meskipun ibu tidak menyuruhnya.





– Lia tetap pergi sekolah sekalipun cuaca sedang hujan deras.





10. Konjungsi Penegas (Konjungsi Intensifikasi)





Konjungsi penegas ialah konjungsi yang fungsinya untuk memastikan atau meringkas sebuah bagian kalimat yang sebelumnya telah disebut. Contoh; bahkan, ialah, umpama, terlebih, contohnya.





Contoh kalimat: 





– Ibu sungguh menyukai tumbuhan hias, misalnya anturium. 





– Ayah bahagia minuman elok, terlebih secangkir teh. 





11. Konjungsi Pembenaran (Konjungsi Konsesif)





Konjungsi pembenaran berfungsi untuk menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan sebuah hal pada induk kalimat. Di sisi lain, konjungsi ini juga menolak hal yang lainnya pada anak kalimat. Contoh; walaupun, biar biarpun, sungguhpun, kendatipun, walaupun.





Contoh kalimat:





– Ibu tetap pergi ke pasar kendatipun badannya masih kurang sehat.





12. Konjungsi Penjelas (Konjungsi Penetap)





Macam konjungsi selanjutnya yaitu konjungsi penjelas. Konjungsi penjelas berfungsi untuk menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Kata yang tergolong konjungsi penjelas yaitu kata bahwa.





Contoh kalimat:





– Ara menjelaskan bahwa beliau tidak bersalah sebab ketika itu beliau ada di rumah. 





13. Konjungsi Korelatif





Konjungsi korelatif ialah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat yang berkaitan sehingga saling mempengaruhi. Contoh; kian…kian…, bertambah…bertambah…, tidak cuma…namun juga…, sedemikian rupa…,makin…makin, sehingga…, baik…, maupun.





Contoh kalimat: 





– Kakaknya tidak cuma Mahasiswa namun juga seorang Wiraswasta.





– Baik Messi maupun Ronaldo keduanya yaitu pemain sepak bola yang ahli.





14. Konjungsi Kausal





Konjungsi kausalitas berfungsi untuk menjelaskan penyebab sebuah insiden atau kejadian tertentu. Contoh; sebab, alasannya adalah, karena itu, karena itu.





Contoh kalimat: 





– Ina tidak masuk sekolah alasannya adalah sakit.





15. Konjungsi Urutan





Macam konjungsi berikutnya ialah konjungsi urutan. Konjungsi urutan berfungsi untuk menyatakan urutan suatu hal dalam kalimat. Contoh; mula-mula, lalu, kemudian.





Contoh kalimat: 





  • Panaskan dulu minyaknya, setelah panas gres kemudian masukan bumbu-bumbunya.
  • Kita mampir ke Bandung apalagi dulu kemudian baru kita ke Lembang.




Baca Juga: Pengertian Alinea: Macam, Komponen dan Pembagian Paragraf





16. Konjungsi Penanda





Konjungsi penanda merupakan konjungsi yang berfungsi untuk memberikan penandaan pada sebuah hal. Contoh; misalnya, teladan, umpama, utamanya, antara lain.





Contoh kalimat: 





– Di kelas X sangat populer dengan para muridnya yang pandai, terutama Andi.





– Di kantin banyak kuliner enak yang dibeli oleh murid, contohnya bakso bakar. 





17. Konjungsi Pembatasan





Konjungsi pembatasan berfungsi untuk menyatakan pembatasan kepada sebuah hal. Contoh; kecuali, asal, selain.





Contoh kalimat: 





– Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal harapan mereka juga dipenuhi.





– Selain petugas perpustakaan, lainnya tidak boleh masuk.





18. Konjungsi Situasi





Konjungsi suasana berfungsi untuk menerangkan sebuah perbuatan yang terjadi dalam waktu tertentu. Contoh; sedang, sedangkan, sambil, padahal.





Contoh kalimat: 





– Cilla tetap ke tempat tinggal nenek padahal kakinya masih sakit. 





– Putra main game di kamar sambal makan bakso. 





Itulah 18 macam konjungsi yang perlu Anda ketahui.





Jika Anda ingin lebih memahami perihal macam konjungsi, kami mempunyai rekomendasi buku untuk Anda.









Atau Anda juga Bisa Membaca Artikel yang Terkait :





Teknik Menulis : 157 Ejaan dan Istilah Kata yang Sering Kita Salahgunakan





12 Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar dalam Buku / Karya Ilmiah





Pengertian Kalimat, Unsur, dan Lengkap dengan Contoh SPOK-nya





15 Jenis Kata Hubung Lengkap dengan Contohnya





Klausa: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi dan Contoh Lengkapnya



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama